Selasa, 25 Oktober 2011

TAK SEMESTI

tak semesti menulis kata2 yang tak terarah....
jadi kini....selesai sudah...segala umpatan musnah...
tak btuh dperhtikan untuk pada diri sendiri...
kenapa musti membuat kalimat keluh kesah....
tetap akan sampai pada jengah.....

SEMANGAT


siklus kehidupan itu membutuhkan banyak pengorbanan dan juga ada kalanya pembaharuan...
jadi jangan biarkan terhenti sampai disini teman...!!!!
kita musti melangkah...
melanjutkan perjuangan orang2 sebelum kita yang belum tercapai....

Sabtu, 22 Oktober 2011

UNTUK AYAH

aku tak pernah ingin pertikaian denganmu,..AYAH,..
aku tak pernah niat untuk tak mematuhimu,...AYAH..
jauh lubuk hatiku masih ku ingat petuahmu..."urip sing sak madyo,...wuk...ojo lali lan ojo nganti ninggalke gusti"..masih aku ingin menjadi yang kau ingin...
meski kini kau dan aku telah jauh tak saling jumpa...tak saling sapa,..
tapi tiap do'amu bagian dari semangatku,..kau ada dalam sanubariku,..
AYAh,...maaf aku belum bisa menjadi yang kau banggakan,..

RINDU UNTUK SIMBOK

simbok....kelam sudah malamku
bertabur harap tak kunjung kudapat..
kini telah jauh segala peluk eratmu..
aku rindu...
aku ingin tidur disampingmu lagi..
aku tau dalam hati kau menangis..
aku pergi tanpa ijinmu...
aku belum ingin kembali
sebelum kudapat mimpi..

maaf simbok...
meski kini aku sangat ingin memelukmu...
sangat ingin melihatmu tersenyum..
aku tetap pada diriku...
tetap pada angkuhku meraih mimpiku..

kelak aku akan kembali lagi saat nanti kudapat mimpi..
janganlah bersedih hati ohh simbokku..
dalam hati aku merindu..
tetap ingin hangat pelukmu..

Jumat, 14 Oktober 2011

MASIH

Masih ku ikuti sepenggal kisahmu
meski jalanku tersendat-sendat
atau tersandung pada tapakan
batu kehidupan yang terjal
(SETAHUN LALU)

Tak sedikit pun rasa ini
mengiginkan kau murung
tapi dari hati ini
sungguh
aku tuturkan kata
maaf atas segala kebodohanku
telah mencintaimu
yang ku tak tahu
kalau itu tak mau DIJAMAHI

MENYERAH

Hariku remuk sudah tak berbentuk
Mimpi-mimpi kini terdiam tersuntuk-suntuk
Diantara malam dan fajarnya
Tiada kudapat kedalaman jiwa
Kalah sudah aku menyerah
Pada dinding langit yang hitam jubah

FUCK YOU

seharusnya kau katakan sebelum itu.
tak perlu kau memberikan tubuhmu.
terus aku harus menilai apa dirimu
jika begini siapa yang sakit tersedu.
jika hanya untuk isi hampamu
seharusnya tak perlu selama itu.
terus aku tak perlu bersumpah serapah padamu.

baru aku tau kau yang mempermainkan aku
tak lebih dari seekor anjing saja AKU
menjilatmu, tetap saja aku mau.
jika begitu tak seharusnya aku kembalikan itu.
mulai habis sudah sabarku.
jika begitu apa lagi yang aku nilai tentangmu.